Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dilahirkan di Khawarizm
(Kheva), sebelah selatan Laut Aral. Awal kehidupannya sangat sedikit diketahui,
kecuali fakta bahwa orang tuanya bermigrasi ke selatan Baghdad. Tanggal lahir
pastinya juga tidak diketahui, namun dapat dipastikan bahwa ia tumbuh di masa
kekuasaan Al-Makmum di Baghdad dari tahun 813-833 M, dan mungkin meninggal
sekitar tahun 840.
Khawarizmi adalah seorang ahli matematika, astronomi dan geografi. Mungkin,
ia adalah salah seorang pakar matematika terbesar yang pernah ada, karena ia
menemukan beberapa cabang dan konsep dasar matematika. Menurut sejarawan
Philipp K Hitti, ia memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pemikiran
matematika dibandingkan penulis-penulis abad pertengahan lain. Karyanya
mengenai Aljabar sangat termahsyur, dimana ia tidak hanya mengawali subjek
tersebut dalam bentuk yang sistematis, tetapi juga mengembangkannya hingga
tingkat penyelesaian analitis persamaan linier dan kuadrat, yang membuatnya
diakui sebagai penemu aljabar. Nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal al-Jabr wa-al-Muqabbilah. Pengetahuannya
mengenai aritmatika Yunani dan Hindu juga menambah konstribusinya terhadap ilmu
pengetahuan dan matematika. Kemudian, ia menjelaskan manfaat angka nol, angka
penting yang dikembangkan oleh Bangsa Arab. Demikian pula, ia mengembangkan
sistem desimal, sehingga sistem angka keseluruhan,’algorithm’ atau ‘algorizm’
diambil dari namanya. Selain memperkenalkan sistem angka India (sekarang
dikenal dengan angka Arab), ia juga mengembangkan beberapa prosedur aritmatika
secara mendalam, termasuk operasi terhadap pecahan. Melalui karyanya, sistem
angka pertamakali diperkenalkan di Arab dan kemudian Eropa, melalui terjemahan
karya tersebut ke dalam bahasa-bahasa Eropa. Ia mengembangkan tabel
trigonometri secara rinci yang berisi fungsi-fungsi sinus, yang mungkin
disimpulkan menjadi fungsi tangen oleh Maslama. Ia juga meyempurnakan
representasi bangun ruang kerucut geometris dan mengembangkan kalkulus dua
kesalahan (Calculus of two errors),
yang membawanya menuju konsep diferensiasi. Ia juga pernah bekerja sama dalam
pengukuran yang diperintahkan oleh Makmum ar-Rasyid yag bertujuan untuk
mengukur volume dan panjang keliling bumi.
Tabel astronomi yang dikembangkannya merupakan konstribusi signifikan
terhadap ilmu astronomi. Selain itu, ia juga menulis sebuah buku tentang
astronomi. Konstribusi Khawarizmi terhadap geografi juga luar biasa. Tidak
hanya merevisi pandangan-pandangan Ptolemi tentang geografi, ia juga
mengoreksinya secara rinci seperti halnya peta dunia. Konstribusi lainnya
adalah karya orisinilnya yang berkaitan dengan jam, perputaran matahari dan
astrolobes.
Beberapa buku Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada awal abad
ke 12. Malahan, bukunya yang membahas aritmatika dalam bahasa Arab, Kitab al-Jam’a wa at-Tafriq bil Hisab al-Hindi,
hilang, namun terjemahan bahasa Latinnya masih bisa ditemukan. Bukunya mengenai
aljabar, al-Maqala fi Hisab al-Jabar wa
al-Muqabbilah, juga diterjemahkan kedalam bahasa Latin pada abad ke 12, dan
terjemahan ini yang memperkenalkan ilmu baru yang “tidak diketahui hingga saat
itu” tersebut ke Barat. Tabel-tabel astronominya juga diterjemahkan ke dalam
nahasa-bahasa Eropa dan kemudian bahasa Cina. Buku geografinya yang berjudul Kitab Sura al-Ardl, bersama petanya juga
di terjemahkan. Selain itu, ia menulis buku mengenai penanggalan Yahuid Istikhraj Tarikh al-Yahud, dan dua buku
lainnya mengenai astrolobe. Ia juga
menulis mengenai Kitab at-Tarikh dan
bukunya mengenai perputaran matahari di beri judul Kitab ar-Rukhmat, namun keduanya hilang.
Pengaruh Khawarizmi tehadap perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan
matematika, astronomi dan geografi pada khususnya, tercatat jelas dalam
sejarah. Beberapa bukunya di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa, dan pada
kenyataannya, menjadi buku teks universitas hingga abad ke 16. Pendekatan yang
digunakannya sangat sistematis dan logis. Ia tidak hanya menyatukan pengetahuan
yang sedang berlaku saat itu pada bermacam cabang ilmu pengetahuan, terutama
matematika, tetapi juga memperkaya ilmu pengetahuan tersebut melalui
konstribusi orisinilnya. Tidak heran, ia dihormati selama berabad-abad semenjak
saat itu.
Sumber Buku: Warisan Peradaban Islam di Bidang Sains dan Teknologi, Pustaka
Thariqul Izzah, Cetakan III, Syawal 1431 H/Oktober 2010
0 Response to "MUHAMMAD BIN MUSA AL-KHAWARIZMI (Wafat 840 M)"
Post a Comment